Wednesday, 22 July 2015

Kisah Munajat Para Pengharap Haji

Munajat ini sangatlah bagus dibaca oleh orang-orang yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini; semoga dengan munajat ini mereka dihindarkan dari segala hambatan dan rintangan yang tidak diinginkan. Juga bagi yang belum menunaikannya, semoga dengannya dimudahkan rizkinya dan diluaskan pintu-pintu rizkinya sebagaimana yang terdapat dalam kisah ini.

 Munajat ini bagian dari 10 Munajat Imam Muhammad Al-Jawad (sa) yang dikenal dengan sebutan “Al-Wasâil ilal Masâil” (Wasilah-wasilah untuk mencapai harapan), yaitu:

  1. Munajat Para Pencari Istikharah
  2. Munajat Para Pengharap Kebebasan dari penderitaan
  3. Munajat Para Musafir
  4. Munajat Para Pencari Rizki
  5. Munajat Para Pencari Perlindungan
  6. Munajat Para Pengharap Taubat
  7. Munajat Para Mengharap Haji
  8. Munajat Para Pencari Keselamatan dari Kezaliman
  9. Munajat Para Pensyukur nikmat Allah
  10. Munajat Para Pengharap Hajat

Kisah ini bersumber dari seorang khaddam (pembantu) Al-Imam Muhammad Al-Jawad (sa), yaitu Muhammad bin Harits An-Nufali. Ia berkata: Ketika Al-Ma’mun akan menikahkan Muhammad bin Ali bin Musa (sa) dengan puterinya. Al-Imam (sa) menulis surat kepadanya: “Sesungguhnya setiap isteri memiliki hak dari harta suaminya. Sungguh Allah telah menjadikan bagi kami harta di akhirat sebagaimana Allah menjadikan bagimu harta di dunia. Karena itu saya akan memberikan kepada puterimu mahar “Al-Wasâil ilal Masâil” (salah satu warisan yang sangat berharga dari ayahku).

Warisan berharga ini aku terima dari ayahku, ayahku menerimanya dari ayahnya yaitu Musa bin Ja’far, ia menerimanya dari ayahnya Ja’far bin Muhammad, ia menerimanya dari ayahnya Muhammad bin Ali Zainal Abidin, ia menerima dari ayahnya Husein bin Ali, ia menerimanya dari saudaranya Hasan bin Ali, ia menerimanya dari ayahnya Ali bin Abi Thalib (sa), beliau berkata: Aku menerimanya dari Rasulullah saw.

Rasululah saw bersabda: “Aku menerimanya dari Jibril (as) dan ia berpesan: wahai Muhammad, Tuhan Yang Maha Agung menyampaikan salam kepadamu, dan Ia berfirman: Ini adalah kunci-kunci dari tempat-tempat penyimpanan dunia dan akhirat, maka hendaknya kamu menjadikannya sebagai “Wasail ilâ wasâilika” (wasilah-wasilah untuk mencapai harapanmu). Dengannya kamu akan mencapai cita-citamu, berhasil dan meraih harapanmu, dan jangan kau jadikan ia untuk hajat-hajat dunia yang dapat mengurangi bagian akhiratmu. Munajat ini terdiri dari 10 wasilah, dengannya kamu akan menelusuri pintu-pintu harapan, sehingga dengannya kamu mencapai dan meraih hajat-hajatmu.” 
(Al-Bâqiyâtush Shâlihah Mafâtihul Jinân, bab 5: 446)


Salam wa Rahmah
Syamsuri Rifai




No comments: