Doa dan amalan ini saya kutip dari kitab Mujarrabat
Imamiyah, hlm 141. Kitab yang telah ditajrib (dieksperimen) oleh banyak ulama,
kaum mukminin dan muslimin. Memang syarat yang pertama adalah keyakinan yang
kuat dan istiqamah dalam mengamalkannya sesuai dengan aturan yang telah
ditentukan. Terus terang, saya pernah mempraktekkan amalan ini,
alhamdulillah saya mendapat solusi yang tak terduga sebelumnya, dan menurut
ukuran saya, rejeki itu cukup besar. Saya menangis terharu dalam sujud syukur.
Ya Allah, Engkau Maha Dermawan, diluar kemampuan pikiran hamba-Nya. Setiap saya
punya hajat yang berkait dengan rizki, saya mengamalkan amalan ini dan ditambah
“shalat Istighfar” (caranya ada di blog ini). Alhamdulillah saya memperoleh apa
yang saya hajatkan, kadang-kadang singkat waktunya, kadang-kadang lama
waktunya. Allah Maha Maha Mengetahui hajat kita yang sebenarnya, waktunya
mendesak atau tidak. Karena itu kita butuh kesabaran, keyakinan yang kuat dan
istiqamah dalam mengamalkan.
Yang mulia Sayyid Ali Akbar At-Tabrizi mengatakan:
Sesungguhnya ayat tentang kerajaan (surat
Al-Imran: 26-27), juga jika ditulis dan bawanya, dapat meluaskan pintu rizki.
Selanjutnya beliau mengatakan: amalan ini telah ditajrib (dieksperimen) berkali-kali.
Ayat dan cara mengamalkannya sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
اللهم صل على محمد وآل محمد
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِك الْمُلْكِ تُؤْتِى
الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَ تَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَ تُعِزُّ مَنْ
تَشَاءُ وَ تُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِِّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ. تُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَ تُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ
وَ تُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَ تُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَ
تَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيرِ حِسَابٍ
Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli `ala Muhammadin wa âli Muhammad
Allâhumma shalli `ala Muhammadin wa âli Muhammad
Qulillâhumma âlikal mulki tu’til mulka man tasyâu wa
tanzi’ul mulka mimman tasyâu, wa tu’izzu man tasyâu wa tudzillu man tasyâu,
biyadikal khayru innaka ‘alâ kulli syay-in qadîr. Tûlijul layla fin nahâri wa
tûlijun nahâra fil layli, wa tukhrijul hayya minal mayti wa tukhrijul mayyita
minal hayyi wa tarzuqu man tasyâu bighayri hisâb.
Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau
berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan
dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki
dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala
kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan
siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau
keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau
kehendaki tanpa perhitungan (batas).” (Ali-Imran: 26-27).
Caranya Mengamalkan
Pertama: Dua ayat tersebut dibaca (40 kali) selama 40 hari.
Kedua: Setiap sesudah membaca dua ayat tersebut membaca Yâ Allâh (3 kali). Kemudian membaca doa berikut (3 kali):
Pertama: Dua ayat tersebut dibaca (40 kali) selama 40 hari.
Kedua: Setiap sesudah membaca dua ayat tersebut membaca Yâ Allâh (3 kali). Kemudian membaca doa berikut (3 kali):
اَنْتَ اللهُ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ وَحْدَكَ
لاَ شَرِيْكَ لَكَ، تَجَبَّرْتَ اَنْ يَكُونَ لَكَ وَلَدٌ، وَتَعَالَيْتَ اَنْ
يَكُونَ لَكَ شَرِيكٌ، وَتَعَظَّمْتَ اَنْ يَكُونَ لَكَ وَزِيْرٌ. يَا اَللهُ يَا
اَللهُ يَا اَللهُ، اِقْضِ حَاجَتِي بِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَآلِهِ صَلَوَاتُكَ
عَلَيْهِ وَعَلَيْهِمْ اَجْمَعِينَ
Antallâhu lâ ilâha illâ Anta wahdaka lâ syarîka lak,
tajabbarta ay yakûna laka walad, wa ta’âlayta ay yakûna laka syarîk, wa
tazhzhamta ay yakûna laka wazîr. Yâ Allâhu Yâ Allâhu Yâ Allâh, iqdhi hâjatî
bihaqqi Muhammadin wa âlihi shalawâtuka ‘alayhi wa ‘alayhim ajma’în.
Engkaulah Allah tiada Tuhan kecuali Engkau Yang Maha Esa
tida sekutu bagi-Mu. Terlalu Agung Engkau untuk mempunyai anak, Terlalu Tinggi
Engkau untuk memiliki sekutu, Terlalu Besar Engkau untuk mempunyai menteri. Ya
Allah Ya Allah Ya Allah, tunaikan hajatku dengan hak Muhammad dan keluarga
Muhammad. Semoga semua shalawat-Mu selalu tercurahkan kepadanya dan kepada
mereka semua.
Untuk Menunaikan hutang
Syeikh Ath-Thabrasi meriwayatkan bahwa Mu’adz bin Jabal berkata: Pada suatu
hari aku tidak shalat Jum’at bersama Rasulullah saw. Lalu beliau bertanya:
“Wahai Mu’adz, mengapa kamu tidak shalat Jum’at? Mu’adz menjawab: Orang yahudi
menghadangku di pintu rumahku karena hutangku, lempengan emas, sudah jatuh
tempo. Tidak ada yang menaruh kasihan padaku selainmu, orang yahudi itu mau
memasukkan aku ke penjara. Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Wahai Mu’adz,
maukah kamu Allah yang menunaikan hutangmu? Mu’ad menjawab: Ya mau, ya
Rasulullah. Rasulullah saw bersabda: “Bacalah (ayat tersebut di atas):
(قُلِ اللَّهُمَّ مَالِك … وَ تَرْزُقُ مَنْ
تَشَاءُ بِغَيرِ حِسَابٍ)
Kemudian membaca:
يَا رَحْمَنَ الدُّنْيَا وَالآخِرَة
وَرَحِيمَهُمَا تُعْطِي مِنْهَا مَاتَشَاءُ، وَتَمْنَعُ مِنْهُمَا مَاتَشَاءُ،
اِقْضِ عَنِّي دَيْنِي
Yâ Rahmânad dun-ya wak-âkhirah wa rahîmahumâ, tu’thî minhumâ
man tasyâ’, wa tamna’u minhumâ man tasyâ’, iqdhi ‘annî daynî.
Wahai Yang Maha Pengasih dunia dan akhirat, Yang Maha
Penyayang dunia dan akhirat, Engkau memberikan dari keduanya apa yang Engkau
kehendaki, dan Engkau menahan dari keduanya apa yang Engkau kehendaki, tunaikan
hutangku.
Dalam tafsir Majma’ul Bayan disebutkan: Sekiranya kamu
menginginkan bumi dipenuhi oleh emas, niscaya Allah menunaikan hutangmu.”
Salam wa Rahmah
Syamsuri Rifai
No comments:
Post a Comment